OTW! Sulsel Menuju Implementasi Digitalisasi Ekosistem Kesehatan yang Terintegrasi

- 15 Desember 2023, 20:35 WIB
Pj Sekprov Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, menjadi keynote speaker mengenai peran pemerintah daerah provinsi dalam digitalisasi ekosistem kesehatan khususnya di Provinsi Sulsel yang dilaksanakan di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Kamis, 14 Desember 2023.
Pj Sekprov Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, menjadi keynote speaker mengenai peran pemerintah daerah provinsi dalam digitalisasi ekosistem kesehatan khususnya di Provinsi Sulsel yang dilaksanakan di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Kamis, 14 Desember 2023. /Humas Pemprov Sulsel/IST/


INTUISI, MAKASSAR - Pj Sekprov Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, menjadi keynote speaker mengenai peran pemerintah daerah provinsi dalam digitalisasi ekosistem kesehatan khususnya di Provinsi Sulsel yang dilaksanakan di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Kamis, 14 Desember 2023.

Seminar ini mengangkat tema 'Strategi dan Implementasi Program Transformasi Digital Ekosistem Kesehatan di Provinsi Sulawesi Selatan'.

Diketahui bersama saat ini merupakan era revolusi industri yang ditandai dengan kemajuan pesat di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi. Kemajuan ini sangat membantu dan bermanfaat dalam peningkatan pelayanan di semua sektor.

Baca Juga: Satpol PP Sulsel Raih Penghargaan sebagai OPD Paling Tertib Arsip

"Tentunya saya mengapresiasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) khususnya Pusat Data dan Informasi Kemenkes bersama Digital Transformation Office yang membantu mengintegrasikan data Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) di Sulsel ke dalam platform SATUSEHAT," ujar Arsjad.

Inovasi ini, kata Arsjad, merupakan Platform Penghubung Ekosistem Data Kesehatan yang menghubungkan dan memberdayakan seluruh ekosistem sistem kesehatan serta pengguna (masyarakat).

Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa SATUSEHAT akan mengintegrasikan data kesehatan individu antar Fasyankes dalam bentuk Rekam Medis Elektronik (RME) guna mendukung interoperabilitas data kesehatan melalui digitalisasi dan standarisasi.

Untuk itu, sudah menjadi kewajiban semua pihak khususnya pemda di Sulsel untuk mendukung penyelenggaraan transformasi digital ekosistem kesehatan.

Baca Juga: Pj Sekda Sulsel, Satgas Pangan dan Distributor Jamin Kebutuhan Gula dan Migor Aman

"Kami sadari, pemenuhan akses internet dan perangkat keras yang memadai di Fasyankes, menjadi kebutuhan dasar dan krusial dalam merealisasikan transformasi digital ini. Dari 1.370 fasyankes yang tersebar di 24 kabupaten/kota Sulsel, baru 32 Fasyankes (2,34 persen) yang terkoneksi di platform SATUSEHAT. Dengan rincian, 19 Rumah Sakit, 5 Puskesmas, dan 8 klinik," ungkapnya.

Kondisi ini wajib menjadi atensi kita bersama. Pemerintah Provinsi harus berperan sebagai fasilitator, penggerak, dan pengawas dalam mendorong sinergi dan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan.

"Untuk itu, saya juga mengimbau kepada bupati/wali kota bersama Dinas Kesehatan se-Sulawesi Selatan untuk segera menuntaskan kendala yang dihadapi saat ini agar digitalisasi ekosistem kesehatan dapat 100 persen terwujud di semua Fasyankes Provinsi Sulawesi Selatan," imbuhnya.

Melalui seminar ini, ia berharap agar semua mendapat wawasan dan pengetahuan dalam mengimplementasikan digitalisasi ekosistem kesehatan di Sulawesi Selatan dari para narasumber yang hadir.

Baca Juga: Sulsel Diguyur Anggaran Rp54,77 Triliun, Pj Gubernur Bahtiar Ingatkan Program Prioritas

"Saya yakin, dengan kerjasama dan sinergi yang baik antara pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota, dan seluruh pemangku kepentingan di transformasi digital ekosistem kesehatan, kita dapat mewujudkan Sulawesi Selatan yang sehat dan sejahtera," tandasnya. ***

Editor: Busrah Hisam A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah