Presiden Jokowi Bilang Kereta Api Sulsel Jadi Program Prioritas Pemerintahan Selanjutnya

- 2 Maret 2024, 14:12 WIB
Danny Pomanto (tengah) pada sela-sela acara di Hotel Myko, Makassar, Jumat, 1 Maret 2024.
Danny Pomanto (tengah) pada sela-sela acara di Hotel Myko, Makassar, Jumat, 1 Maret 2024. /IST/


INTUISI, MAKASSAR - Pembangunan Kereta Api (KA) Trans Sulawesi menjadi prioritas pembangunan nasional pada pemerintahan selanjutnya.

Pada pertemuan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dengan Presiden Jokowi yang dipimpin Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin pada 27 Februari lalu, KA menjadi salah satu yang dikonsultasikan.

Pasalnya, bagi Danny Pomanto sapaan akrabnya mengatakan sejak dahulu, dirinya menginginkan KA di Makassar berdesain dan dibangun melayang (elevated).

Baca Juga: Transformasi IMB ke PBG di Makassar Undang Investor Berinvestasi

Danny membeberkan, usulannya itu pun direspons baik dan terima Presiden Jokowi.

Dikatakannya, Jokowi bahkan langsung mencatat apa yang disampaikannya.

"Langsung bapak (presiden) bilang berapa panjang? Saya jawab sekitar 10 km, (presiden bilang) oke saya langsung catat untuk diprioritaskan dan dititipkan pada pemerintah selanjutnya untuk elevated," kata Danny pada sela-sela acara di Hotel Myko, Makassar, Jumat, 1 Maret 2024.

Ada beberapa alasan kuat yang mengokohkannya untuk membangun rel KA elevated.

Pasalnya, jika dibangun at grade atau di permukaan tanah akan menimbulkan potensi banjir besar di Makassar.

"Saya cerita semua kenapa saya menentang at grade di Kota Makassar padahal sebelumnya dirancang elevated karena risiko banjir Makassar meningkat (jika at grade)," ucapnya.

Baca Juga: Damkar Makassar Juara 1 Hose Laying pada Kompetisi HUT Damkar Indonesia ke-105 Tahun
 
Jika terjadi, situasi itu akan berdampak langsung di kawasan pergudangan yang menyimpan logistik beras.

Pria berlatar pendidikan arsitektur ini juga memaparkan bahwa dampak banjir sudah terlihat di Pangkep dan Maros.

Banjir tak seperti biasanya terjadi usai pembangunan kereta api tersebut.

"Kalau kita coba referensi di Maros dan pangkep dengan timbunan 7 meter bahkan sampai 12 meter maka saya tidak bisa bayangkan banjirnya seperti apa," ujarnya.

"Saya sampaikan (itu) kepada Presiden kebetulan ada Bupati Pangkep dan Maros. Yang tidak banjir jadi banjir, bagaimana Makassar dengan aliran airnya begitu," paparnya kepada Presiden.

Baca Juga: Asyik! Walkot Makassar Bilang Pembangunan Stadion di Sudiang Aman dari Kawasan Penerbangan

Jika pemerintah pusat menyetujui konsep melayang, maka pihaknya juga sudah siap untuk memfasilitasi feeder (transportasi penghubung) menggunakan metro kapsul. (*)

Editor: Busrah Hisam A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah