Rektor Paramadina: Jika Anies Tak Masuk Politik 5 Tahun Ini, Namanya Hilang dari Peredaran

- 11 Mei 2024, 21:30 WIB
Wacana duetkan Anies - Ahok mencuat di Pilkada Jakarta
Wacana duetkan Anies - Ahok mencuat di Pilkada Jakarta /Foto: ANTARA/Editing Boltim News/

INTUISI, PIKIRAN-RAKYAT - Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J. Rachbini, M.Sc., Ph.D. merespons perihal mencuatnya gagasan politik menyatukan Anies dan Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2024.

Ia menilai ide itu merupakan eksperimen yang baik dan berani untuk membersihkan pencitraan politik menuju polarisasi radikal agama atau radikal sekuler.

"Radikal sekuler di sini mirip-mirip radikal kiri yang anti-agama," kata Didik, Sabtu, 11 Mei dikutip dari ANTARA.

Menurutnya politik dan demokrasi yang kini terbuka adalah pertanda baik. Paling tidak dilihat itu dilihat dari sisi persepsi citra seperti ini.

Menyinggung perihal peluang Anies dan Ahok bersatu, dia menjelaskan bahwa penyatuan keduanya sangat mungkin.

Baca Juga: Pilgub DKI Jakarta! Ini Peluang Ridwan Kamil Jika Diusung PAN-Gerindra-Golkar di Pilkada Jakarta

Ia mencatat ada beberapa faktor, seperti, Anies sejatinya seorang yang religius, tetapi tidak radikal seperti yang dipersepsikan ketika Pilgub DKI Jakarta 2017.

Sementara Ahok, kata dia, memang temperamental, yang kadang-kadang tabu di dalam politik. Namun, sesungguhnya Ahok adalah seorang yang nasionalis dilihat dari sejarah garis politiknya.

Pun soal tidak ada lagi faktor pendorong keduanya ke arah radikal karena Anies sudah bisa tampil pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 dengan citra nasionalis religius biasa. Keempat, Ahok juga akan bisa diterima publik.

Halaman:

Editor: Busrah Hisam A

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah