Menyemai Keberlanjutan Tata Kelola Pertambangan Sulawesi Tengah

- 2 Juli 2024, 13:38 WIB
/IST/

INTUISIMAKASSAR, PALU - Dorongan agar pengelolaan tambang dengan mengedepankan asas berkelanjutan di Sulawesi Tengah (Sulteng) mulai dilantangkan seiring dampak negatif lingkungan yang terus terjadi.

Aktivitas pertambangan yang kebanyakan tidak mementingkan aspek alam dan sosial di wilayah itu, menjadi persoalan berlarut di kalangan masyarakat.

Sulteng yang sejatinya merupakan wilayah kaya nikel tengah menghadapi dilema besar dalam menemukan jalan tengah, antara menggali sebanyak-banyaknya sumber daya alam tersebut atau membatasi aktivitas pertambangan untuk menjaga lingkungan tetap asri.

Baca Juga: Keren! F8 Makassar 2024 Bertabur Artis dan Band Populer Akan Tampil, Ada Mahalini hingga Nidji

Pasalnya pemanfaatan nikel secara maksimal dinilai bisa meningkatkan perekonomian Sulteng, terbukti komoditas ini kerap menjadi salah satu penyumbang ekspor paling besar.

Di sisi lain, isu lingkungan juga sering disuarakan mengingat berhubungan erat dengan kelangsungan hidup dan masa depan anak-anak di sana.

Maka dari itu, beberapa kalangan pun coba memberikan solusi, kedua aspek harus terjaga tanpa mengorbankan satu sama lain. Bisa dilakukan, namun perlu ada keseriusan.

Intinya, perusahaan pertambangan kini dituntut untuk mulai berkomitmen menerapkan pengelolaan secara berkelanjutan.

Head of Communications PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) Suparam Bayu Aji mengatakan, pada umumnya, nikel di Indonesia, termasuk di Sulteng ini berjenis laterit atau endapan yang berasal dari proses pelapukan (laterisasi) pada batuan induk (batuan ultramafik).

Halaman:

Editor: Busrah Hisam A

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah