HMI Cagora Minta Kasus Pemerkosaan Siswi di Gowa Diusut Tuntas dan Terbuka ke Publik

- 7 November 2023, 07:42 WIB
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya (Cagora) melakukan aksi demonstrasi di depan Mapolres Kabupaten Gowa, Senin, 6 Oktober 2023.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya (Cagora) melakukan aksi demonstrasi di depan Mapolres Kabupaten Gowa, Senin, 6 Oktober 2023. /ist/

GOWA, INTUISI. PIKIRAN-RAKYAT - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya (Cagora) melakukan aksi demonstrasi di depan Mapolres Kabupaten Gowa, Senin, 6 Oktober 2023. Aksi ini merupakan buntut dari kejadian dugaan pelecahan dan pemerkosaan yang dialami oleh seorang siswi SMA yang dilakukan oknum bantuan polisi (Banpol) Polres Gowa, pada Minggu subuh 29 Oktober 2023.

HMI Cagora menuntut agar kasus ini
diusut tuntas dan terbuka ke publik.
"Apalagi yang menjadi tempat kejadian adalah fasilitas dan kendaraan patroli polres Gowa," ujar Nawir, Ketua HMI Cagora.

HMI juga menilai kasus ini masih menyisakan banyak pertanyaan publik terkait keterangan yang muncul. Mulai dari adanya pengakuan korban bahwa ada anggota Polres Gowa yang memberikan uang tutup mulut kepada korban sebelum dipulangkan.

GowaBaca Juga: Bawaslu Gowa Ingatkan Peserta Pemilu Tak Kampanye Diluar Jadwal

"Artinya, perlu didalami terkait adanya dugaan terdapat pelaku lain selain dari Banpol yang telah diamankan pihak Reskrim tersebut," katanya.

Lebih lanjut, Nawir mengatakan bahwa permohonan maaf yang disampaikan Kapolres Gowa, AKBP Reonald TS Simanjuntak juga harus berbanding lurus dengan tanggung jawab jaminan keamanan dan pemulihan psikologis bagi korban yang hingga saat ini masih mengalami trauma berat.

Selain itu, massa aksi juga membawa aspirasi dari banyak aduan dan keluhan masyarakat terkait dugaan pungutan liar yang dialami di wilayah hukum Polres Gowa yang dilakukan oleh oknum anggota.

Baca Juga: Gowa Siap Ekspor Komoditas Unggulan ke Hongkong, Getah Pinus Sudah Tembus Empat Negara

"Kemudian, aduan dan keluhan masyarakat serta hasil investigasi kami terkait masih maraknya aktivitas tambang dan perusahaan yg diduga tidak mengantong izin (ilegal) di wilayah Kecamatan Parangloe dan Bontonompo," ungkapnya.

"Termasuk mafia-mafia BBM yang melakukan penyalahgunaan atau penimbunan BBM bersubsidi yang dicurigai mendapat bekingan dari oknum aparat penegak hukum," sambung Nawir.

Halaman:

Editor: Ulli M.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah